- Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen adalah Batu Kapur, Tanah Liat, Pasir Besi dan Pasir Silica. Bahan-bahan ini di tambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian di kirim ke pabrik semen.
- Bahan mentah ini di teliti di laboratorium, kemudian di campur dengan proporsi yang tepat dan di mulai tahap penggilingan awal bahan mentah dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
- Bahan kemudian di lakukan pemanasan awal di preheater
- Pemanasan lanjut di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk kristal clinker
- Kristal klinker ini kemudian di dinginkan di cooler dengan bantuan angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke Preheater untuk menghemat energi
- Clinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
- Clinker yang telah halus ini di simpan dalam silo (tempat penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
- Dari silo ini semen di pak dan di jual ke konsumen.
Khrizhna'z Music
Tapi di Jepang orang berkebun dan bersawah di bawah tanah atau lebih tepatnya di bawah bangunan gedung pencakar langit.
Di lantai dasar gedung Nomura yang berlantai 27 di distrik Otemachi, Tokyo mereka menanam tanaman seperti sayuran dan padi.
Di areal seluas 1000 m2 tumbuh subur sayuran seperti tomat, strawberi, padi dan tanaman lainnya. Tanaman di tanam dengan sistem hidroponik (cara menanam tanpa media tanah).Sebagaimana hal nya tumbuhan, tanaman yang di tanam di bawah bangunan tentu membutuhkan cahaya matahari, kelembaban udara dan sebagainya.
Sebagai pengganti cahaya matahari, kebun dibawah tanah ini di suplai oleh lampu seperti LED, dan high-pressure sodium vapor lamps. Semuanya di kontrol oleh komputer sehingga baik cahaya maupun temperatur mirip dengan kebun aslinya.Begitulah Jepang, walaupun lahannya terbatas tapi mereka tidak menyerah untuk mencari inovasi agar kebutuhannya terpenuhi, benar-benar hebat!
Sampai saat ini, bahan bakar nuklir yang umum dipakai adalah unsur berat fissil yang dapat menghasilkan reaksi nuklir berantai (lihat gambar 2) di dalam reaktor nuklir.
Para peneliti mengembangkan kolektor matahari yang bisa merubah jalan aspal atau pun areal parkir menjadi sumber energi listrik atau pemanas air.
Pada saat simposium International Society for Asphalt Pavements di Zurich, Switzerland. Bao-Liang Chen, kandidat PhD di WPI mempresentasikan penelitian mereka. Penelitian tersebut tiak hanya meneliti bagaimana baiknya aspal sebagai kolektor surya tapi juga mendesain agar jalan dan areal parkir lebih baik dalam menyerap energi matahari.
"Aspal memiliki berbagai keuntungan sebagai kolektor surya" kata Mallick. Sebagai contohnya, permukaan aspal dapat terus membangkitkan energi walaupun matahari telah terbenam tidak sama dengan sell surya yang hanya mampu membangkitkan energi saat ada cahaya.
Mallick dan tim nya mempelajari potensi energi yang dibersumber dari aspal dengan pemodelan komputer lewat serangkaian pengujian. Penelitian dilakukan pada aspal (dibentuk seperti lembaran papan) yang dipasang termokopel untuk mengukur penetrasi panas, pipa tembaga yang digunakan untuk mengukur panas yang di transfer ke air yang mengalir.
Air panas yang di dapat dari sistem energi aspal ini dapat digunakan untuk pemanas gedung maupun di industri proses. Bisa juga digunakan untuk penghasil listrik dengan alat termoelektrik generator.
Di laboratorium, aspal ukuran kecil di sinari dengan lampu hologen sebagai pengganti matahari. sedangkan aspal ukuran besar di letakan diluar dan disinari oleh matahari secara langsung sesuai dengan kondisi lingkungan. Dalam penelitian menunjukan bahwa aspal menyerap energi dan temperatur tertinggi di dapat beberapa senti dibawah permukaan aspal tersebut. ini merupakan petunjuk dimana alat penukar panas ditempatkan untuk dapat menyerap energi secara maksimal.
Pengujian juga dilakukan pada berbagai komposisi aspal, mereka menemukan penambahan conductive aggregates seperti quartzite dapat meningkatkan penyerapan panas. Selain itu penggunaan cat khusus untuk mengurangi pemantulan panas.
Kendaraan bertenaga angin ini dilengkapi dengan dua bilah rotor yang di tempatkan diatas kendraan beroda tiga ini. Rotor sebagai tenaga penggerak dilindungi dengan pelat berdiameter 2 meter. Melalui uji terowongan angin (wind tunnel), efesiensi kendaraan bertenaga angin ini cukup baik.
Pada tanggal 23 Agustus mendatang kendaraan bertenaga angin ini akan ikut perlombaan Aeolus Race di Den Helder (Belanda) dengan jarak tiga kilometer di ikuti oleh lima tim dari berbagai univeritas di Eropa. Pada perlombaan ini, kendaraan di tenagai oleh angin akan bergerak melawan arah angin. Ini merupakan kompetensi yang unik di dunia.
Pembangkit listrik energi termal ini dapat dimanfaatkan jika perbedaan temperatur tersebut cukup besar untuk bisa menghasilkan energi listrik. Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Teknologi yang digunakan disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC).
Teknologi ini dibuat berhasil dibuat pada tahun 1939 oleh George Claude di pantai Kuba dengan kapasitas 22 kilowatt. Dan yang terbesar di bangun di India dengan kapasitas 1 MW menggunakan sistem tertutup.
Karena teknologi ini di tempatkan dilautan yang dalam (kira-kira dengan kedalaman 1 km), maka alat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan dalam
- Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam
- Pipa tempat masuk air hangat terletak diatas permukaan air laut
- Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem
- Alat penukar kalor berfungsi untuk menguapkan fluida
- Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap
- Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan otec
Cara kerja energi panas laut (otec)
Menurut jenisnya siklusnya teknologi ini dapat di bedakan atas tiga siklus. Siklus tertutup, siklus terbuka dan siklus gabungan.
OTEC dengan siklus tertutup, menggunakan fluida dengan titik didih rendah (mudah menguap) seperti amonia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air laut permukaan yang hangat dipompakan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan amonia. Uap amonia akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali, dan skilus ini terus berulang.